Inilah pencarian jatidiri seorang dara yang selalu memegang teguh keyakinannya dengan hidup istiqomah. Novel ini mengambil latar lintas negara: Depok, Jepang, Prancis, dan Jeddah. Membawa kepedihan karena pilih kasih ayah, menjadi saksi kekerasan dalam perkawinan orang tuanya, Garsini meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan kuliahnya di Jepang. Mimpinya hanya satu: ingin menjadi kebanggaan keluarga besar ayahnya yang selalu melecehkan dirinya dan ibunya.
Jejak langkah Garsini di Negeri Sakura, ternyata membawanya ke berbagai komunitas. Mulai dari organisasi kampus, kumpulan para cendekiawan muda, sosialisasi dengan para lansia veteran perang, sampai gerakan bawah tanah imigran Palestina. Perjalanan cintanya dengan dokter Haekal yang terjalin sejak di Tanah Air, karena kesalahpahaman harus putus di tengah jalan. Ia melanjutkan program Master ke Prancis.
Bagaimana kelanjutan perjuangannya di Negeri Napoleon? Apakah ia berhasil mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan? Bagaimana lakon cintanya dengan dokter Haekal, akankah tersambung kembali?
Jejak Cinta Sevilla, di sinilah semuanya akan terjawab!
“Satu hal yang paling mengharukan dari Pipiet Senja adalah kesetiaan. Di usia yang tidak terbilang muda, ia terus menulis. Puluhan novel, ratusan cerpen, cerita anak, catatan perjalanan, artikel, esei, semua terus lahir dari tangannya. Ia adalah penulis serba bisa yang patut menjadi contoh bagi para penulis muda.” (Joni Ariadinata, sastrawan Indonesia)
sangat terinspirasi sekali..ingin mengikuti jejak kakak..meski saya sudah tua tapi saya baru tahab pemula dalam menulis,baru menemukan jalan bagaimana saya bisa menulis...mohon di balas ke email saya ya kak....
BalasHapusPosting Komentar