Syair Cinta Untuk Ananda
rasanya belum lama menimang dirimu
bayi merah, lucu, banyak bulu tipis
menyemak hingga ke pipi-pipi
dan dagumu nan mungil
kucermati wajahmu semu memerah
mungkin efek ibumu belum lama transfusi darah
kunamai dirimu: adzimattinur siregar
ayahmu menambahkan dua kata lagi
terasa agak menggelitik di kuping kita
ketika besar engkau lebih suka dipanggil zhizhi
kami memanggilmu dengan nama kesayangan:butet
rasanya belum lama kulihat engkau naik bis jemputan
badanmu mungil sehingga rentan dizalimi
hatimu terlalu lembut, beberapa kali antingmu diminta
engkau memberikannya begitu saja.
akhirnya kubiarkan telingamu tanpa anting
biarlah begitu demi keamanan
engkau pun tumbuh kembang, cintaku
jarang sakit parah paling flu biasa
karena main hujan-hujanan tanpa bisa kucegah
sekali kena flek paru-paru kelas lima esde
saat itulah engkau baru menyadari
betapa berbeda dirimu dan rumah tangga orangtuamu
mengapa kita begini, mama sakit selalu sendirian?
masih juga urus diriku?
memangnya ada apa ini, mama?
gugatmu laiknya seorang dewasa
sepanjang jalan siang itu
menyusuri lorong demi lorong rumah sakit
engkau bercucuran air mata
luka mulai tertanam di bening matamu
duhai, maafkan mama, cintaku!
betapa sering aku mengandalkan dirimu sejak kecil
engkau menuntun tanganku kuat-kuat
manakala sudah lemas dan wajib ke rumahsakit
engkau sempat mengira semua anak seperti dirimu
sepanjang hidup ibunya ditransfusi secara berkala
jelang remaja engkau mulai menulis
honor pertamamu semuanya buatku
ini buat kulkas, ini buat mesin cuci
biar mama jangan nyuci sendiri
waktunya mending buat menulis saja
enerji mama jangan dihamburkan
begitu katamu dengan wajah ikhlas
lantas SMA pun tinggal landas
pipi-pipimu memerah
saat bilang jatuh cinta pertama kali
kemudian masuk kampus bergengsi, jaket kuning
aktivis dan engkau kunampak semakin tangguh
engkau senantiasa menjadi sandaranku
masa-masa kritis sakitku
saling menguatkan dan menyemangati
takkan pernah kulupa
tanganmu mengelus-elus punggungku
ketika pertama kali bisa berdiri kembali
mulai melangkah dipapah
keluar dari ruang ICU
jangan pernah tinggalkan aku, mama
pintamu terdengar menggeletar pilu
semua makhluk hidup akan berakhir, nanda
jangan omong kematian, mama
pintamu terdengar serius sekali
mama mau lihat aku jadi pengacara, iya kan?
mau lihat aku nikah, iya kan?
mau asuh anak-anak dariku, iya kan, ma, iya?
aku mengangguk sambil menahan rasa haru
menggejolak jauh di relung kalbu
sejak kehilangan dua organ tubuh itu
semakin sering mengandalkan dirimu
acapkali tengah malam aku mengagetkan dirimu
memaksamu mengangkutku ke rumah sakit
kemudian engkau diwisuda
pencapaian luar biasa untuk usia terbilang belia
engkau semakin tangguh dan dewasa, cintaku
lalu magang di negerinya si jackie chan
nyaris tanpa bekal kecuali ilmu
semangat dan pengabdian yang mulai meraga sukmamu
ulang tahunmu ke-22 dari negeri beton
engkau layangkan catatan cintamu
sungguh mengharu biru kalbu
rasa keibuanku adalah janjimu
aku belum mampu beri apa-apa,mama
anakmu janji, sebentar lagi
kan memberimu seorang menantu yang baik
dia akan bantu anakmu untuk berbakti kepadamu, mama cintaku!
kini engkau naik ke pelaminan bersama lelaki pilihanmu
kita tak mampu gelar pesta
selamatan undang anak yatim sahaja
pengajian keluarga kemudian walimahan
terharu biru membacanya, semoga keluarga Si Cantik Zhizhi bisa langgeng dunia akhirat :D
BalasHapusamin ya Robbal alamiiiin; ayo neeeeng sudah merit apa mau nyusul niiiih?
HapusButet beruntung, krn tdk terbawa adat istiadat yg sbnrnya mlh mengurangi khidmat & sucinya sebuah pernikahan.
BalasHapusHmm inginkan pernikahan seperti ini... semoga -_-
Posting Komentar