Emak Senantiasa Ada Dalam Dadaku
Emak, kukenang dirimu senantiasa
sebagai sumber mata airku
dalam suka dan duka
engkau tiada pernah meninggalkan anakmu
Pernah aku begitu takut
saat pertama kali diopname
darah mulai mengaliri nadiku
kucari-cari bayangamu tiada
engkau pun sedang sakit, ketika itu
Meskipun sosokmu tiada nampak
tapi kirimanmu, masakanmu terhidang
dibawakan bapak; ada bayam bening
tahu dan tempe bacem
itulah yang masih kau kirimkan
di sela kesibukanmu mengurus
enam adikku, kecil-kecil
Emak, engkau tak pernah jemu
mendoakan diriku
menyambangiku di kala sakit
bahkan sejauh apapun engkau
hadir senantiasa
membawakanku air doa
Demikian engkau menyayangi anakmu
bahkan sampai napas terakhirmu
engkau masih nantikan hadirku
dan bilang;"sekarang teteh sudah sehat,
sudah bahagia, ya, emak mau pergi...."
Takkan habis semesta kata
cintamu melebihi samudera
dimana pun engkau berada
kutahu ini cinta takkan pernah sirna
Dengan segala kebersahajaanmu
bahkan tanpa kata-kata sekalipun
di matamu terpancar doa
dan restu untuk anak-anakmu
Semua senantiasa kukenang, Emak
hingga hariku menuju senja
semoga kita masih bisa jumpa
di taman bahagia
(Mendadak cengeng di negeri orang, 16 Mei 1956, sama harinya; Rabu seperti dulu emak melahirkan diriku, HK)
Catatan; terimakasih ya kepada sahabat, anak-anak yang telah mengucapkan selamat ultahku, terimakasih.
jadi terharu, Bunda..
BalasHapusTakkan habis semesta kata
cintamu melebihi samudera
dimana pun engkau berada
kutahu ini cinta takkan pernah sirna..
# Barakallahu fii kum, Bunda..
semoga umurnya tambah berkah, yaa...
hasil karyanya semakin bermanfaat buat umat
amin ya Robbal alamiiiin...
Hapusterima kasih ya nanda
salam manis dan bahagia
Posting Komentar