Sudah
bukan rahasia lagi jika di kalangan Buruh Migran Indonesia Hong Kong
berkelindan pasangan sejenis alias lesbi. Mulai
dari yang melakukannya secara diam-diam, sembunyi-sembunyi, malu-malu tapi
maluin, ops!
Hingga mereka yang begitu bangga dengan statusnya, pamer ke mana-mana, seakan ingin dikenal seluruh dunia; “Ini loh cinta kami berdua!”
Hingga mereka yang begitu bangga dengan statusnya, pamer ke mana-mana, seakan ingin dikenal seluruh dunia; “Ini loh cinta kami berdua!”
Tetangga
gak boleh ikutan, eittts, opo toh rek?
Sejak
pertama kali saya menginjakkan kaki di negeri beton, 2010, sampai beberapa kali
mengunjunginya kembali, pemandangan serupa ini sudah biasa tampak.
Pernah
saya penasaran menghampiri pasangan sejenis yang sedang memangku anak mereka
berupa boneka, dan bertanya serius:”Apakah kalian tahu bahwa hubungan cinta
sejenis macam kalian dilarang oleh agama?”
Belakangan
ada anak BMI yang mewanti-wanti saya agar jangan sembarangan bertanya kepada
mereka. Bisa-bisa bonyok tuh muka, katanya. Lah, emang saya salah apa, wong
cuma kepingin tanya saja kan gak bikin babak-belur?
“Weeeei,
Mbok’e, gaklaaah!” sahut salah satunya yang berada di posisi laki-laki.”Yang
berdosa dan dilarang agama itu kan hubungan laki dan perempuan. Kalau kayak
kita mah, gaklaaah!” lanjutnya pula dengan sangat serius.
“Ooooh,
begitu ya?” seruku tertahan, kaget setengah mati. Saya bukan ustadzah, jadi tak
banyak ilmu untuk membedah perihal dosa, haram dan halal suatu hubungan.
Mending saya tulis, yah, daripada beneran kena tabok gara-gara mereka
tersinggung.
Kabarnya,
mereka sangat sensi gitu loh!
Satu
kali saya pulang ke Indonesia, melihat pasangan lesbi sedang “say-say gudbayan”
di lobi Bandara HK. Yang berposisi perempuan harus pulang ke kampung halaman.
Waduuuh, hebohnya perpisahan mereka. Tentu saja ada acara peluk-kecup yang
berurai air mata segala, lebay-lebay aduhai pokoknya!
Nah,
kebetulan sang “istri” dengan boneka di pelukannya itu satu pesawat dengan
saya, menempati bangku di belakang. Sepanjang perjalanan Hong Kong-Jakarta, dia
mengoceh terus dengan anaknya, eh, bonekanya.
“Nduuuk,
jangan sedih ya nduuuuk. Nanti kita bakal ketemuan lagi sama papimu….”
“Nduuuuk,
nanti jangan nakal ya di rumah Simbok….”
“Nduuuk,
banyak doa ya nduuuk, biar kita dapat restu Simbok….”
Hadoooh,
beneran sudah error kayaknya tuh otaknya apa memang sengaja menenggelamkan
dirinya menjadi tak waras, ya? Saya sungguh tak habis pikir dan merasa miris
sendiri dibuatnya.
Begitu
pesawat sudah mendarat, ada yang teriak dari belakang:
”Mbaaaak, eling toh Mbak, eliiiing! Nanti diangkut ke RSJ, mau taaaak?” (Causeway Bay-HK)
”Mbaaaak, eling toh Mbak, eliiiing! Nanti diangkut ke RSJ, mau taaaak?” (Causeway Bay-HK)
Catatan; sesungguhnya ini hanya untuk mereka yang memang suka cinta sejenis, bukan untuk BMI HK pada umumnya. Jadi, mohon tidak tersinggung kepada semua BMI HK, tentu saja ini Hanya segelintir yang aneh-nyeleneh. Masih banyak yang lebih hebat, mengagumkan dan sukses serta mengharu biru yang pernah dilakoni oleh BMI HK lainnya.
Senantiasa berdoa dan kuteriakkan: Bravo BMI Hong Kong!
innalillahi wa inna ilaihi ra'jiun..
BalasHapusternyata kaum nabi Luth yg lesbian dan guy masih bertebaran tanpa dosa, ya, Bundaa...
tragis rasanya ketika mereka sudah tidak peka akan dosa yang dilakukan.
biasanya kalo lesbian itu yg satu feminim sdkn yg lain macho, ya, Bunda?
huummm...
foto-foto itu hasil jepretan Bunda sendiri-kah?
#mereka koq ga malu, ya, Bund?
ngenes liatnyaa...t_t
foto2 nya saya ambil dari albumnya sahabat
Hapushasil jepretanku hanya yang mangku boneka itu loooh
Na'udzu billah ... sampai segitunya Bunda? ck ck ck ... tdk menyangka ...
BalasHapusOya, salam kenal bunda, dari Makassar :)
salam kenal kembali...tapi ini komunitasnya hanya sgelintir saja
Hapusbanyak BMI HK yang berhasil< insya Allah!
astaghfirullah ... :(
BalasHapusdoakan saja ya agar segera ke jalan yang lurus dan benare
HapusMiris banget Teh ngebacanya (apalagi yang melihat langsung ya)...Masih banyak PR utk kita semua rupanya :(
BalasHapusya, mari yang di hk, kita sama-sama untuk merangkul mereka agar kembali ke jalan yang diridhoi-Nya
Hapusterus terang saya ngeri bergaul dengan mereka. soalnya waktu SMA pernah dikejar2 adik kelas yang sama2 perempuan juga. tampilannya tomboy benar, suka berkelahi lagi. takut..lebih takut dari dikejar playboy...hehehe..
BalasHapusInnalillahi...
BalasHapusSaya baru membaca postingan ini mbak...
Kebetulan saya baru saja melihat hal sejenis itu di kantin saya sendiri. Mereka dgn asyiknya mempertontonkan kemesraan selama makan di kantin. Dan mrk itu mahasiswi2 univ swasta terkenal.
Seakan tidak ada yg perlu mereka tutupi dari ketidakwajaran mereka.
Posting Komentar