Contoh Teks Drama
Dari Grup Literasi
Pementasan drama baik di TV ataupun teater selalu menggunakan
panduan berupa teks drama. Melalui skrip ini, para pemain drama berusaha untuk
mengikuti alur cerita dan menjiwai karakter yang ia mainkan. Alur cerita juga
dituangkan secara mengalir melalui teks drama. Ada banyak sekali contoh teks
drama yang bisa dijadikan sebagai referensi, terutama bagi yang sedang berlatih
menulis.
Pengertian Drama
Drama adalah sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk
percakapan, dialog, atau obrolan yang nantinya akan dipentaskan atau
dipertunjukkan di depan banyak orang. Drama biasa juga disebut teater. Teks
drama adalah sebuah naskah mengenai jalan cerita sebuah drama yang disiapkan
dalam bentuk perbincangan atau obrolan dan gerakan sebagai pedoman pementasan
drama. Drama biasanya menyampaikan suatu pesan kepada penontonnya.
Unsur-Unsur di dalam Drama
Contoh Teks Drama
Untuk bisa memenuhi syarat sebagai sebuah drama yang baik, drama
harus memenuhi syarat unsur-unsur drama yaitu sebagai berikut:
a. Memiliki tema, yaitu ide pokok
atau sebuah gagasan yang digunakan dalam drama. Tanpa tema, maka drama tidak
akan berjalan dengan baik.
b. Memiliki alur, yaitu jalan
cerita drama sejak mulai hingga drama berakhir. Baik itu alur maju, mundur,
maupun alur campuran.
c. Tokoh yang terdiri dari tokoh
utama (protagonis dan antagonis) serta tokoh pendukung.
d. Watak yaitu perilaku yang
diperankan oleh para tokoh dalam drama. Watak terdiri dari 2 jenis yaitu
protagonist dan antagonis.
e. Latar yaitu gambaran tempat,
waktu, dan kondisi yang terjadi dalam kisah drama yang sedang berjalan.
f. Amanat yaitu pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang kepada semua penonton.
Ciri-Ciri Teks Drama
Contoh Teks Drama
Teks drama yang baik selalu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Semua cerita dalam drama harus
berbentuk dialog dan memiliki narasi, baik bagi para tokoh ataupun naratornya.
Semua ucapan mutlak ditulis dalam bentuk teks.
b. Obrolan yang ditulis dalam
drama tidak menggunakan tanda petik. Karena bukan merupakan kalimat langsung.
c.
Naskah drama harus dibekali dengan petunjuk kepada tokoh/pemeran yang
bersangkutan. Petunjuk ini biasa ditulis dalam tanda kurung atau memakai format
huruf yang berbeda.
d.
Naskah petunjuk dalam drama ditulis di atas atau di samping dialog.
Contoh Teks Drama Eksposisi
Contoh Teks Drama
Eksposisi adalah bagian awal dari sebuah naskah drama yang
menunjukkan ruang, waktu, karakter, suasana hati, dan tingkat kenyataan drama
tersebut. Ada beberapa contoh yang harus diperhatikan ketika menulis bagian
eksposisi dalam drama, diantaranya adalah:
a. Awal sebuah drama berisi
informasi/setting yang erat kaitannya dengan informasi latar belakang alur
cerita drama tersebut. Eksposisi digunakan untuk mengawali adegan.
b. Kegunaan eksposisi adalah untuk
memulai cerita drama.
c. Eksposisi berisi insiden yang
menggugah pada pertanyaan-pertanyaan dramatik ataupun benang merah cerita drama
tersebut.
Contoh Teks Drama Monolog
Contoh Teks Drama
Drama monolog adalah pertunjukan teater yang hanya dimainkan oleh
1 orang saja ataupun dialog bisa saat adegan. Drama monolog ini biasanya
dimainkan dalam pertunjukan teater atau seni. Teks drama monolog dibuat sebagai
bekal bagi sang aktornya untuk membawakan peran dan mengungkapkan pesan yang
ingin disampaikan kepada penonton.
Berikut ini terdapat sebuah contoh teks drama monolog tentang
anekdot (kelucuan):
Salah Siapa?
Pagi sekali sebelum mentari terbit, aku sudah sampai sekolah. Tapi
gembok masih mengunci pintu kelas. Akhirnya aku hanya duduk-duduk di depan
kelas seperti anjing penjaga. Ya Alloh, kalau seperti ini salah siapa? Niat
hati ingin datang pagi, tapi masih juga terlambat. Eh, sudah mengira belum bel,
tapi akhirnya diberhentikan penjaga gerbang juga. Disuruh belok kanan.
Jadinya setiap pagi harus kena hukuman dulu mencuci mukena, shalat
duha, sekalian mengaji. Katanya, biar yang suka telat ini dibukakan mata hati.
Esoknya, aku datang pagi-pagi sambil bawa sabun colek. Untuk berjaga-aga siapa
tahu ada yang telat. Jadi akan kuberikan sabun colek ini untuk mereka.
Akhir-akhir ini aku suka berangkat pagi, agar sabun colekku bermanfaat bagi
orang lain.
Contoh Teks Drama Modern
Contoh Teks Drama
Drama modern atau kontemporer adalah jenis pertunjukan yang
menunjukkan gambaran kehidupan saat ini dengan berbagai masalah yang muncul.
Ada banyak sekali tema drama modern yang bisa dipentaskan baik di TV ataupun
pertunjukan seni. Berikut ini salah satu contoh naskah teks drama modern dengan
tema komedi ringan.
Penjelasan Karakter
Roy: Pintar, cerdik, pandai berkilah, dan pembohong berat.
Pak Asep: Guru yang tegas dan emosional
Rena: Suka penasaran dan cerewet
Zainal: Tidak terlalu pintar dan menonjol di sekolah.
Ririn: Pintar, rajin, baik hati
Dialog
Di sebuah kelas SMA, hiduplah 4 orang siswa yang sedang bahagia.
Namun kondisi berubah ketika mereka mendapatkan kabar bahwa besok akan ujian.
Rena : Eh kalian udah belaja buat ulangan besok?
Roy : Belum
Zainal: Astaga, Innalillahi.
Rena: Apa? Kalau nilai ulangannnya jelek bisa dihukum.
Zainal: Paling-paling hukumannya juga cuma lari keliling lapangan
bola 10 kali doang.
Rena : Bukan! Kali ini hukumannya serem, harus ikut pelajaran tambahan setiap pulang sekolah. Kamu sudah belajar Rin? (Melirik ke arah Ririn).
Rena : Bukan! Kali ini hukumannya serem, harus ikut pelajaran tambahan setiap pulang sekolah. Kamu sudah belajar Rin? (Melirik ke arah Ririn).
Ririn : Sudah dong, Ririn (sambil menunjuk-nunjuk bangga ke
dirinya sendiri).
Singkat cerita, kemudian mereka bertaruh. Siapa yang nilai
ujiannya paling besar, maka akan dianggap menang dan bisa memerintah orang yang
kalah. Ririn berusaha keras untuk belajar, sedangkan Roy berjuang keras untuk
membuat contekan di kertas kecil.
(Saat Ujian)
Pak Asep : Baik anak-anak, silahkan buka lembar soalnya sekarang!
Ririn : Bismillah.
Ririn : Bismillah.
Roy : Soal ini kan gampang sekali. Kalau gini kan gak akan
ketahuan. (Sambil menempelkan kertas contekan di pungguh Pak Asep).
Pak Asep : Bapak keluar dulu, ingat jangan nyontek atau bertanya
pada temannya ya. Dan satu lagi, jangan ribut. (keluar kelas).
Roy : Rencana B dimulai (menyilangkan kaki dan melihat kertas
contekan di atas sepatunya).
Roy : Ah, bukan yang ini (bingung)
Roy : Ah, bukan yang ini (bingung)
Roy : Ah yang ini nih! (sambil mengeluarkan kertas contekan dari
dasi).
Roy : Selesai (sambil merebahkan diri di kursi, tersenyum puas sambil melirik teman-temannya yang lain belum selesai mengerjakan).
Roy : Selesai (sambil merebahkan diri di kursi, tersenyum puas sambil melirik teman-temannya yang lain belum selesai mengerjakan).
Akhirnya ulangan selesai, dan Pak Asep membagikan kertas hasil
ujian kepada semua siswanya.
Pak Asep : Ini hasil ujian kalian (sambil membagikan kertas).
Ririn : Hore! Nilaiku 85 (tersenyum puas.
Zainal : Hahahaha, aku dapat 65. Lumayan ujian kemarin cuma 60.
Roy : Lhah Pak, kok nilai ujian saya cuma 50?
Pak Asep : Sebab soal nomor 11-20 di balik kertas gak kamu isi.
Roy : Apa? Masih ada soal lagi?
Ririn : Hahahaha, kamu kalah Roy! Dengan ini saya perintahkan kamu
gak nyontek lagi waktu ujian! (sambil menunjuk-nunjuk Roy dengan tertawa
lepas).
Pak Asep : Apa? Jadi kamu kemarin nyontek? Oke, kalau begitu nilai kamu saya kurangi 5 poin lagi!
Pak Asep : Apa? Jadi kamu kemarin nyontek? Oke, kalau begitu nilai kamu saya kurangi 5 poin lagi!
Roy : Aduuuh, apes benar aku ini (mengucek-ngucek rambut)
Akhirnya, Roy menyadari kesalahannya dan berjuang keras untuk
belajar. Dia tidak pernah menyontek saat ujian lagi.
Contoh Teks Drama Singkat 4
Orang
Contoh Teks Drama
Judul: Pilihan Anak
Tokoh: Ayah, Ibu, Nenek, Ari
Sinopsis
Ari sudah memasuki kelas 3 SMA dan sebentar lagi akan melanjutkan
kuliah. Suatu sore, Ari berbincang-bincang dengan ayah, ibu, dan neneknya di
ruang tamu. Mereka menanyakan keputusan Ari untuk memilih jurusan kuliah. Baik
sang ayah dan ibu Ari ternyata memiliki pilihan jurusan masing-masing dan tak
mau memperhatikan keinginan Ari pribadi.
Dialog
Ayah : Jadi, sudah kamu pikirkan masak-masak kamu mau melanjutkan
kuliah di jurusan apa?
Ari : Sudah yah.
Ari : Sudah yah.
Ibu : Jadi, kamu mau kuliah jurusan apa nak? (datang ke ruang tamu
sambil menghidangkan teh untuk ayah dan nenek Ari).
Ari : Ari inginnya kuliah jurusan seni.
Ayah : Apa? Kamu ingin kuliah seni? Mau jadi apa nanti kamu
setelah lulus kuliah?
Ibu : Iya, kamu mau kerja apa setelah lulus nanti? Kuliah itu jangan cuma cari senangnya saja. Perhatikan juga masa depan kamu nantinya.
Ibu : Iya, kamu mau kerja apa setelah lulus nanti? Kuliah itu jangan cuma cari senangnya saja. Perhatikan juga masa depan kamu nantinya.
Nenek : Kenapa kok Ari ingin kuliah jurusan seni?
Ari : Ari ingin mengembangkan bakat Ari jadi pelukis nek.
Ibu : Itu kan bisa kamu lakukan tanpa harus kuliah. Kamu bisa
sering melukis sambil kuliah jurusan yang lain (menampakkkan wajah kesal).
Ayah : Benar kata ibu kamu. Dengarkan itu Ari! Ayah tak mau
membiayai kuliah kamu jika kamu memilih jurusan seni. Ayah maunya kamu kuliah
jurusan ekonomi.
Ari : Tapi yah…
Ari : Tapi yah…
Ibu : (memotong kata-kata Ari) Sudah, Ibu juga maunya kamu nanti
setelah kuliah bisa bekerja di kantor. Lihat sekarang ini, mana ada pelukis
yang hidupnya sejahtera?
Nenek : Ayah dan Ibu kamu memang ada benarnya Ari. Pikirkan lagi masak-masak. Jangan sampai kamu menyesal. Soal bakat, kamu bisa mengasahnya di luar jurusan kuliah.
Ayah : Nah, itu dia. Nanti kan kamu bisa ikut kegiatan kampus yang bertema seni.
Ari : Baik ayah, akan Ari pikirkan lagi nanti (menunduk lesu sambil merenung).
Nenek : Ayah dan Ibu kamu memang ada benarnya Ari. Pikirkan lagi masak-masak. Jangan sampai kamu menyesal. Soal bakat, kamu bisa mengasahnya di luar jurusan kuliah.
Ayah : Nah, itu dia. Nanti kan kamu bisa ikut kegiatan kampus yang bertema seni.
Ari : Baik ayah, akan Ari pikirkan lagi nanti (menunduk lesu sambil merenung).
Contoh Teks Drama Tradisional
Contoh Teks Drama
Judul: Malin Kundang
Pemain: Malin Kundang, Mande (Ibu Malin Kundang), dan Puteri.
Prolog
Malin Kundang adalah seorang anak yang telah lama merantau
meninggalkan tanah kelahirannya. Ia mengembara mengadu nasib demi mendapatkan
kehidupan yang lebih baik. Ia meninggalkan Mande, ibu kandungnya seorang diri
di tanah kelahirannya. Singkat cerita, akhirnya Malin Kundang berhasil menikah
dengan seorang putri saudagar kaya raya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya
bersama sang putri.
Dialog
Malin : Istriku, inilah tanah kelahiranku dulu (sambil menunjuk ke
arah daratan dari atas perahu yang bersandar).
Putri : Sungguh indah sekali tanah kelahiran kau ini Kanda.
Mande : (berlari tertatih-tatih setelah mendengar kabar bahwa
anaknya sudah sukses dan pulang) Malin! Kau kah itu nak? (berteriak-teriak
kegirangan).
Putri : Siapakah wanita tua itu Kanda?
Malin : (menyembunyikan wajah terkejut ketika melihat ibunya
berlari ke arah perahu) Kanda tak tahu Dinda. Mungkin itu hanya pengemis yang
ingin meminta sedikit sumbangan dari kita saja. Sudah jangan pedulikan lagi
dia.
Mande : Malin, ini ibumu nak. Sudah lupakah kau pada ibu yang
telah mengandung dan membesarkan kau ini Malin?
Malin : Wahai wanita tua! Jangan sekali-kali kau berani mengaku
sebagai ibuku. Enyahlah kau! Ibuku bukan wanita tua renta sepertimu, dan ibuku
sudah lama meninggal. Pergi kau dari sini! Jangan sampai kau mengotori kapalku
ini! (berteriak emosi sambil menunjuk ke ibunya).
Mande : (mendengar kata-kata anaknya, ia menangis menahan
kesedihan) Ya Tuhan, kenapa pula anakku berubah menjadi seperti ini? Apa
salahku ini Tuhan? Jika memang ia bukan anakku, maka maafkanlah ia yang telah
menghinaku ini. Namun jika ia benar anakku si Malin Kundang, maka hukumlah dia
yang telah durhaka itu (sambil menengadahkan tangan memohon kepada Tuhan).
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, petir datang menggelegar. Badai
besar tiba-tiba datang dan kapal Malin Kundang terbalik. Seketika kilat
menyambar tubuh Malin dan istrinya. Anehnya, mereka berdua kemudian berubah
menjadi batu. Itulah kekuatan doa seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi anak
yang durhaka kepada kedua orang tua.
Contoh Teks Drama Singkat
Contoh Teks Drama
Judul drama: Impian Masa Depan
Pemain: Toni, Linda, Norman, Ami
Epilog
Suatu ketika, 4 orang sahabat sedang berkumpul untuk membicarakan
mengenai rencana mereka di masa depan. Mereka pun terlibat dalam pembicaraan
yang cukup serius.
Dialog
Toni : Nanti kalau kalian misalnya dihadapkan 2 pilihan, kerja di
perusahaan besar tapi gajinya kecil, atau kerja di perusahaan kecil tapi
gajinya besar. Kalian lebih pilih yang mana?
Linda : Yaa kalau aku pilih yang di perusahaan kecil tapi gajinya besar.
Norman : Aku tak setuju! Lebih baik di perusahaan besar, ya walaupun gajinya kecil. Kalau kita bekerja di perusahaan besar, masa depan kita lebih terjamin pastinya.
Toni : Kalau kamu bagaimana, AmAmi : Kalau aku sih yang penting potensi ke depannya baik. Tak apa-apa sementara gaji kecil, tapi asalkan nanti ke depannya bisa cukup menjanjikan bagiku.
Linda : Yaa kalau aku pilih yang di perusahaan kecil tapi gajinya besar.
Norman : Aku tak setuju! Lebih baik di perusahaan besar, ya walaupun gajinya kecil. Kalau kita bekerja di perusahaan besar, masa depan kita lebih terjamin pastinya.
Toni : Kalau kamu bagaimana, AmAmi : Kalau aku sih yang penting potensi ke depannya baik. Tak apa-apa sementara gaji kecil, tapi asalkan nanti ke depannya bisa cukup menjanjikan bagiku.
Toni : Itu artinya kamu memilih bekerja di perusahaan besar
daripada perusahaan kecil kan? (sambil menunjuk Ami).
Ami : Iya benar!Norman : Kalau kamu sendiri Ton?
Toni : Ya kalau aku kurang lebih sama lah dengan pilihan Ami. Kita
kan lihat keberlanjutan nantinya di masa depan. Kalau gaji kita besar, tapi
tidak ada keberlanjutan jenjang karirnya, buat apa juga? (menengadahkan tangan
sambil menggelengkan kepala).
Norman : Iya benar juga sih kata kamu. Paling penting itu jenjang karir masa depan nanti.
Linda : Iya sepertinya sih pilihan yang paling tepat ya memikirkan efek jangka panjangnya. Buat apa gaji besar tapi hanya sementara. Lagi pula, perusahaan kecil juga lebih rawan bangkrut kan?
Norman : Iya benar juga sih kata kamu. Paling penting itu jenjang karir masa depan nanti.
Linda : Iya sepertinya sih pilihan yang paling tepat ya memikirkan efek jangka panjangnya. Buat apa gaji besar tapi hanya sementara. Lagi pula, perusahaan kecil juga lebih rawan bangkrut kan?
Ami : Oke, sekarang kan kita sudah tahu apa efek memilih pekerjaan
ke depannya. Jadi nanti waktu kita melamar kerja setelah lulus, kita harus
pertimbangkan dulu untung ruginya buat masa depan kita.
Norman dan Toni: Siippp!
Contoh Teks Drama Satu Babak
Contoh Teks Drama
Judul: Kepatuhan pada Orang Tua
Tema: Sosial
Pemain: Tomi, Lisa, Shinta
Sinopsis Drama
Tomi sedang berbincang dengan Lisa di sebuah restoran dekat dengan
rumah mereka. Tomi dan Lisa adalah dua orang remaja yang patuh pada orang
tuanya masing-masing. Tak lama kemudian, datanglah Shinta yang merupakan
sahabat mereka juga. Namun Shinta ini adalah remaja yang tak memperhatikan dan
sering membantah perintah orang tuanya.
Dialog
Shinta : Eh kenapa kok kelihatannya lagi serius banget? (berjalan
menuju ke arah tempat duduk Tomi dan Lisa sambil memundurkan kursi restoran
untuk bersiap duduk juga).
Tomi : Gak ada apa-apa. Cuma si Lisa cerita kalau kemarin dia disuruh ibunya beli kebutuhan rumah. Tapi dia lupa.
Tomi : Gak ada apa-apa. Cuma si Lisa cerita kalau kemarin dia disuruh ibunya beli kebutuhan rumah. Tapi dia lupa.
Lisa : Iya Shin.
Shinta : Terus? Kenapa masalah gitu saja jadi kaya serius banget
buat kamu?
Lisa : Ya iya lah. Kan kasian ibu sudah menunggu di rumah lama, tapi aku justru lupa beli kebutuhan rumah yang dia pesan.
Lisa : Ya iya lah. Kan kasian ibu sudah menunggu di rumah lama, tapi aku justru lupa beli kebutuhan rumah yang dia pesan.
Tomi : Betul itu! Harusnya kamu gak sering lupa dengan perintah
orang tua.
Shinta : Halah gitu aja dipikirin. Kalau cuma lupa gitu aja aku lebih sering. Gampang saja, nanti ibu kita juga bisa beli sendiri. Suruh ngantar si ayah kamu aja kan beres.
Tomi : Kok kamu seperti itu sih Shin? Ya sudah seharusnya lah Lisa menyesal, dia kan tidak memperhatikan perintah orang tua.Shinta : Namanya juga lupa, mau gimana lagi. Masa semua perintah orang tua harus kita ikuti? Tidak juga kan? (melirik ke arah Tomi, kemudian berganti ke arah Lisa).
Shinta : Halah gitu aja dipikirin. Kalau cuma lupa gitu aja aku lebih sering. Gampang saja, nanti ibu kita juga bisa beli sendiri. Suruh ngantar si ayah kamu aja kan beres.
Tomi : Kok kamu seperti itu sih Shin? Ya sudah seharusnya lah Lisa menyesal, dia kan tidak memperhatikan perintah orang tua.Shinta : Namanya juga lupa, mau gimana lagi. Masa semua perintah orang tua harus kita ikuti? Tidak juga kan? (melirik ke arah Tomi, kemudian berganti ke arah Lisa).
Lisa : Ya harus dong Shin, kalau orang tua sudah menyuruh kita
harus laksanakan. Itu kan salah satu bentuk bakti kita pada orang tua yang
sudah membesarkan kita dengan susah payah.
Shinta : Ya itu kan tanggung jawab mereka. Kita juga tidak minta
dilahirkan di dunia ini kan?
Lisa : (menggeleng-gelengkan kepala sambil menghela nafas panjang) Astaga Shin, kamu harus merubah sikap kamu! Ingat jangan sampai jadi anak durhaka. Nanti hidup kamu justru bisa susah karena melawan orang tua.
Lisa : (menggeleng-gelengkan kepala sambil menghela nafas panjang) Astaga Shin, kamu harus merubah sikap kamu! Ingat jangan sampai jadi anak durhaka. Nanti hidup kamu justru bisa susah karena melawan orang tua.
Tomi : Benar! Jangan sekali-kali berani sama orang tua. Jangan
sekali-kali kamu berani melawan perintah mereka.
Shinta : Iya-iya. Aku ngerti kok. Aku sadar (merebahkan diri ke
kursi).
Contoh Teks Drama Dua Orang
Contoh Teks Drama
Judul: Sahabat
Pemain: Tono dan Lulu
Sinopsis
Seperti biasa, di jam istirahat sekolah, Tono dan Lulu
menghabiskan waktu dengan memesan makanan ringan di kantin dan
berbincang-bincang. Tapi siang ini ada yang berbeda dengan sikap Lulu. Dia
datang ke sekolah dengan wajah sembab seperti habis menangis. Tono pun mencoba
mencari tahu apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
Dialog
Tono : Lu, kamu tahu gak kenapa ikan hidup di air?
Lulu : Tak tahu (menunjukkan wajah cemberut).
Tono : Lho kok gitu sih? Kamu kenapa wajahnya cemberut terus gitu?
Lulu : Aku ada masalah Ton (sambil memutar-mutar sedotan plastik
di gelas minumnya).
Tono : Masalah apa? Cerita dong sama aku, kan kita udah lama jadi teman baik.
Lulu : Sudahlah, ini rumit Ton. Kamu jangan ganggu aku.
Tono : Masalah apa? Cerita dong sama aku, kan kita udah lama jadi teman baik.
Lulu : Sudahlah, ini rumit Ton. Kamu jangan ganggu aku.
Tono : Semua masalah itu rumit Lu. Sudah deh jangan suka menyimpan
masalah sendirian. Nantinya kamu malah stres. Apa gunanya ada aku sebagai
sahabat kamu kalau kamu mau berbagi cerita aja susah?
Lulu : Sudah seminggu ini orang tuaku tak akur. Mereka sering
sekali ribut masalah sepele (tertunduk lesu).
Tono : Memangnya ada masalah apa sampai mereka bertengkar terus?
Lulu : Tak tahu, intinya mereka merasa sudah tidak cocok satu sama
lain dan ingin menjauh.
Tono : Sabar ya Lu, semoga semua masalah ini cepat selesai. Kamu berdoa saja semoga mereka cepat berbaikan.
Tono : Sabar ya Lu, semoga semua masalah ini cepat selesai. Kamu berdoa saja semoga mereka cepat berbaikan.
Lulu : Harapannya sih gitu. Tapi sepertinya susah.
Tono : Tidak ada masalah tanpa solusi. Semua masalah pasti ada
jalan keluarnya, begitupun masalah yang sedang kamu hadapi. Meskipun ini menyangkut
orang tua, pasti ada solusi terbaik yang bisa ditemukan. Kamu berdoa saja
semoga masalah ini cepat selesai. Jangan putus asa dulu.
Lulu : Makasih ya Ton. Berkat kamu, masalahku sedikit berkurang.
Setidaknya aku lega karena sudah cerita.
Tono : Nah gitu kan enak. Sekarang coba tebak lagi, kenapa ikan
hidupnya di air? (sambil menampakkan wajah lucu untuk menghibur Lulu).
Lulu : Sudah takdirnya mungkin (sambil menepuk bahu Tono dan
tersenyum).
Contoh Teks Drama Epilog
Contoh Teks Drama
Struktur sebuah teks drama terdiri dari 3 bagian utama yaitu
prolog, dialog, dan epilog. Prolog adalah bagian pembuka dari sebuah naskah
drama yang menjelaskan sinopsis dan gambaran mengenai latar drama yang akan
dimainkan. Dalam prolog ini dijelaskan gambaran cerita, hubungan antar
karakter, serta watak dari karakter tersebut.
Dialog adalah keseluruhan percakapan ataupun gerak yang dilakukan
oleh para pemeran drama. Dialog ini disusun berdasarkan tema, judul, dan juga
jalan cerita yang telah ditentukan oleh penulis. Sedangkan epilog adalah narasi
bagian akhir dari sebuah naskah drama. Epilog ini mengandung pesan-pesan yang
ingin disampaikan oleh penulis kepada semua penonton drama tersebut.
Contoh:
Prolog
Deni, Anis, dan Linda adalah sahabat dekat ketika SMA. Namun
mereka memilih universitas dan jurusan kuliah yang berbeda. Deni memilih kuliah
kedokteran di Jakarta. Anis memilih kuliah jurusan psikologi di Bandung.
Sedangkan Linda memilih kuliah jurusan teknik di Yogyakarta. Karena sibuknya
kehidupan perkuliahan yang harus mereka jalani, akhirnya mereka tak lagi
menjalin komunikasi.
Bertahun-tahun mereka tak berkomunikasi. Hingga suatu saat, Anis
memutuskan untuk berlibur ke Yogyakarta dan sekaligus menemui temannya Linda
yang bertahun-tahun tak ada kabarnya. Mereka menghabiskan waktu bercengkerama
di sebuah cafe dan tanpa sengaja bertemu dengan Deni.
Linda : Kita pesan makanan dulu ya di cafe ini. Tenang saja,
makanan disini dijamin enak banget kok.
Anis : Iya, sekalian kita numpang istirahat sebentar. Kakiku udah
pegal-pegal nih keliling Malioboro seharian (sambil duduk dan memijat-mijat
kakinya di kursi cafe).
Linda : (melambaikan tangan untuk memanggil pelayan cafe) Mas,
tolong menunya ya!
Anis : Eh ngomong-ngomong gimana kuliah kamu? Gimana skripsi lancar kan?
Linda : Alhamdulillah lancar, kemarin sudah ujian proposal. Kalau kamu sendiri?
Anis : Aku masih sampai bab 3, habis ini mau ujian proposal kalau dosen sudah setuju.
(pelayan datang membawakan buku menu ke meja Anis dan Linda)
Deni : Silakan kak, ini menunya.
Anis : Eh ngomong-ngomong gimana kuliah kamu? Gimana skripsi lancar kan?
Linda : Alhamdulillah lancar, kemarin sudah ujian proposal. Kalau kamu sendiri?
Anis : Aku masih sampai bab 3, habis ini mau ujian proposal kalau dosen sudah setuju.
(pelayan datang membawakan buku menu ke meja Anis dan Linda)
Deni : Silakan kak, ini menunya.
Linda : (mengambil buku menu sambil menoleh ke arah pelayan) Ya
Alloh! Deni? Kamu kerja disini? (matanya terbelalak tak percaya).
Anis : (ikut menatap Deni dengan mata terbelalak) Ini benar Deni
teman kita waktu SMA kan?
Deni : Linda? Anis? Ya Alloh akhirnya aku bisa bertemu lagi dengan kalian (mengulurkan tangan untuk bersalaman).
Deni : Linda? Anis? Ya Alloh akhirnya aku bisa bertemu lagi dengan kalian (mengulurkan tangan untuk bersalaman).
Anis : Kamu kok bisa kerja disini? Bagaimana kuliah kedokterannya?
Deni : Ceritanya panjang Nis, awalnya sih aku percaya diri udah diterima kuliah kedokteran. Tapi pas ditengah jalan, aku malah gak serius belajar dan takut sama darah. Akhirnya ya aku keluar aja dari kampus.
Deni : Ceritanya panjang Nis, awalnya sih aku percaya diri udah diterima kuliah kedokteran. Tapi pas ditengah jalan, aku malah gak serius belajar dan takut sama darah. Akhirnya ya aku keluar aja dari kampus.
Linda : Oh begitu, sabar ya Den. Siapa tahu nanti kamu justru jadi
pengusaha.
Epilog
Akhirnya mereka pun kembali akrab dan saling berbagai nomor kontak
terbaru. Deni menyadari bahwa selama ini ia kurang sungguh-sungguh dalam
berjuang mengejar mimpinya menjadi dokter. Tapi, Anis dan Linda sebagai
sahabatnya tetap mendukung dan menyemangati apapun keputusan Deni. Masih banyak
jalan lain menuju kesuksesan di masa depan, asalkan kita mau
bersungguh-sungguh.
Contoh teks drama di atas masih bisa dikembangkan lagi sesuai
dengan kreativitas penulisnya. Semakin bagus plot dan konflik yang disajikan
maka semakin bagus dramanya.
Posting Komentar