Sosok perempuan tangguh nan bersahaja ini, kembali saya jumpa saat Posyandu di Mekarjaya.
Tak mengira, Umi Hani, begitu anak-anak liqo pekaes memanggilnya, masih mengenaliku.
"Teteh, kangeeeen, apa kabar?" Sapanya sambil memelukku erat.
Puluhan tahun tak jumpa, sejak pindah kerja dari sebuah penerbitan di Depok.
Ustadah Hani mengingatkanku akan guru spiritualku, Ustadah Yoyoh Yusroh alm. Keduanya sama bersahaja, lembut dalam bertutur kata. Namun, kuat dan tegas dalam berprinsip.
Kemarin ketika saya lagi kelelahan urus Surket Domisili, untuk persyaratan SKTM dan bantuan dari Baznas.
Ustadah Hani langsung respon, berapa yang mendesak dibutuhkannya?
Alhamdulillah tabarakallah, terima kasih Neng Hani solehah. Semoga segala perjuangan dan harapan ummat yang disandarkan ke bahumu, diberkahi Sang Pencipta. Al Fatihah.
Posting Komentar