Putu Wijaya Heran
BAY
Putu Wijaya terheran-heran mendapati beberapa seniman yang belum pernah didengarnya, tetapi sudah melanglang buana mewakili Indonesia. Ia tak kalah masygul lantaran banyak rekannya yang dikenal mumpuni malah tak bisa mengakomodasi gagasan mereka.
”Sekarang, ada dana abadi. Sangat besar. Bagus sebenarnya untuk menghidupi kesenian,” ujar Putu, di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Akan tetapi, sebagian seniman tak mulus berekspresi karena jarang menggeluti formalitas. Adapun sejumlah syarat formal harus dipenuhi.
”Duit pun kadang enggak punya. Kalau disuruh bikin surat atau rekening bank, mending mereka enggak melakukannya atau kerja lagi saja seperti biasa,” katanya. Kesendirian berkarya sebagian seniman yang sudah dilakoni bertahun-tahun menyebabkan mereka berat untuk menyanggupi syarat tertentu.
”Saya ketemu beberapa kawan dan sependapat. Seniman sudah bekerja lama lalu diminta buat segala macam yang sulit. Mereka, kan, biasanya hanya berkesenian,” ucapnya. Putu berharap prosedur tersebut dipermudah, terutama untuk mereka yang sudah lama mengabdi pada dunia seni.
”Dananya ada, tapi sulit sekali digapai. Ada kemungkinan orang lain yang dapat sehingga bikin bingung,” kata sastrawan kawakan itu. Putu menuturkan keheranan pegiat teater saat menghadiri festival di luar negeri dan menjumpai seniman yang tak dikenalnya, tetapi mengaku representasi Indonesia.
”Teman saya sudah pergi ke banyak negara, terpuji, sampai menang, tapi enggak tahu nama orangnya itu. Mungkin dibiayai orang berduit. Mudah-mudahan begitu,” katanya. Putu menilai pentingnya keluhan sekaligus imbauan itu untuk segera ditangani. (BAY)
https://danaindonesiana.kemdikbud.go.id/program/dana-indonesiana/
Posting Komentar