Resensi
Pipiet Senja
Judul Buku: Jalan Hijrah Bunda
Penulis
Umi Hani Hendayani
Hilmiyatil Alifah
Desyawenti
Hafriyani
Asri Nurhidayanti
Rina Mardhiah
Zahratunnisa Rodja
Meci Yuniastuti Rahma
Renvy Hardiyanti
Reina Windiawati
Penyunting: Galuh Kencono Wulan
Tata Letak: Ahsana Azzam
Desain Cover: Bunda Diah
Tebal Buku: 126 halaman
Penerbit: Yayasan Cahyaloka
Griya Lembah Depok Blok B3/20
Tahun Terbit: Mei, 2023
ISBN: 978-623-90245-8-1
Sinopsis
Kumpulan kisah inspirasi karya 10 penulis dari pelosok Tanah Air ini, menyajikan jejak perjalanan hamba Allah. Mereka yang menyandang amanah sebagai ibu.
Diawali oleh Hani Hendayani, sebagai seorang guru Ummahat tentu tulisannya sarat dengan; dakwah bil qalam. Selain sebagai refleksi diri, cermin diri, menulis agaknya telah mendarah daging bagi sahabat yang telah saya kenal sejak 2003-buku pertamanya; Karena Bidadari Ada di Bumi.
Ada banyak hikmah dari hasil renungan Hani Hendayani ini. Bahasanya komunikatif dan mudah dipahami.
Disusul karya Hilmiyati Alifah, Rumus Ramuan Bahagia Keluargaku. Deswayenti, Pentingnya Menahan Amarah. Hafriani dengan Anakmu adalah
Amanahmu.
Asri Nurhidayanti: Seni Sadar dalam Pengasuhan. Rina Mardhiah: Bahasa Hatimu adalah Bahasa Hatinya.
Aku dan Tiga Jagoan Cilikku
karya dokter Chacha, kami memanggilnya demikian kepada Zahratunnisa Rodja. Catatan cinta ibu dokter ini, sempat membuat saya merembes airmata.
Sebagai penyintas Thallasemia, sakit seumur hidup rasanya sudah terbiasa. Namun, membayangkan perjuangan ibu dengan anak istimewa, aspeger kemudian harus melepas buah hati kembali ke Pencipta.
"Duh, rasanya lebih baik saya pergi duluan daripada harus lihat buah hati meninggal," bisik saya ketika jumpa ibu hebat ini di acara peluncuran buku, Festival Buku Depok.
Meci Yuniastuti R: Ruang Tunggu Menggapai Asa. Renvy Hardiyanti: Surat Cinta untuk Sang Kakak. Ditutup oleh Reinà Windiawati: Refleksi di Ruang Isolasi Covid.
Secara keseluruhan antologi kisah nyata para Bunda ini, sangat informatif dan inspiratif.
Wajib dimiliki dan dicermati Jalan Hijrah Bunda ini. Rugi jika tak membacanya. Sebuah karya yang lahir dari grup Kajian Online. Dahsyat!
Meskipun diterbitkan secara indie ada ISBN, sesuatu yang belakangan ini sangat sulit diperoleh.
Tahniah, ya para Bunda. Semoga akan terus berlahiran karya para Bunda di masa mendatang. Saya nantikan dengan debar hati.
Hatur nuhun teh, sudah berkenan membuat resensinya. Baarakallahu fiik
BalasHapusPosting Komentar