Pipiet Senja
Senyap merengkuh dinihari
Ringkih ini terasa
Satu tubuh
Satu jiwa
Pecah-belah terdedah
Dalam asa
Mengawang entah
Di ruang kelas satu
Masih terdengar
Detak-detik jam
Mengabarkan waktu
Mungkin tak berapa
Lama lagi yang tersisa untukku
Membawa ĺuka yang semakin menganga
Bukan karena sendiri
Sejak masuk gerbang itu
Tersungkur di hamparan sejadahMu
Oh, wahai ya Robbana
Ingin aku melangitkan
Semesta doa
Untuk anak cucu
Mungkin doa pamungkas entahlah
: Tetaplah berjuang, buah hatiku!
Detak-detik jarum jarum jam
Masih terdengar
Kadang bingar di telingaku
Serasa menertawai
Hingga akhir waktu
Ternyata tak punya apa-apa
Yang mampu kuwariskan
Selain semesta kisah dukalara
: Maafkanlah aku, anak cucuku!
RSUI, Kamar 1205, seorang diri.
Posting Komentar