Menanggapi situasi yang mencemaskan belakangan ini, kami dosen dan akademisi seluruh Indonesia (Serdos Indonesia) menyerukan:
1. Turunkan harga-harga kebutuhan rakyat, utamanya harga sembilan bahan pokok, termasuk beras dan gula yang kini harganya mencekik leher rakyat.
2. Rakyat harus menyadari pemberian bansos dan lain-lain hanya bisa membuat mereka menikmati kebahagiaan sekitar 5 hari, namun selama 5 tahun sisanya tetap menderita di tengah ketidakmampuan pemerintah mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok yang terbang tinggi.
3. Pemerintah harus jujur kepada rakyatnya. Beritahu rakyat bahwa gaji aparatur negara (sipil dan TNI) dan segala bantuan yang mereka dapat berasal dari uang pajak rakyat yang berkeringat, berjerih payah, dan kadang-kadang menyabung nyawa seperti sejumlah pekerja tambang dan migran Indonesia di luar negeri. Dengan demikian, janji Paslon yang akan menaikkan kesejahteraan aparatur negara hanya akan bisa dipenuhi bila rakyatnya sejahtera lantaran semuanya yang berusia produktif bekerja dengan penghasilan yang layak.
4. Pemerintah seyogianya bukan mengasihani rakyat, tetapi mengasihi rakyat dengan memberi mereka pekerjaan dengan upah yang layak yang membuat mereka bermartabat di hadapan keluarga dan masyarakatnya.
5. Semua pihak harus menjadikan Pemilu sekarang sebagai jembatan emas untuk memenuhi tuntutan reformasi untuk melahirkan negara demokrasi yang bebas korupsi, kolusi, nepotisme, dan juga melahirkan aparatur negara yang beretika, beradab, senantiasa mengingat sumpah jabatan, mengayomi, adil, dan menjaga jarak yang sama dengan semua peserta Pemilu.
6. Rakyat harus menyadari bahwa Pemilu juga merupakan cara untuk menjamin keberlanjutan penyelenggaraan kekuasaan secara periodik dan demokratis, bukan keberlanjutan kekuasaan keluarga kepada anak, kerabat, dan sahabat karena Pemilu bukan alat untuk melanggengkan politik dinasti.
7. Hindari segala bentuk tindakan intimidasi yang menindas kebebasan bereskpresi seluruh rakyat Indonesia.
8. Tegakkan hak pilih rakyat, termasuk hak aparatur sipil, dalam Pemilu yang berlangsung jujur, bebas, rahasia, adil, aman, nyaman, dan tanpa ketakutan sama sekali.
9. Mendesak semua aparatur sipil negara, Polri, TNI, dan pejabat pemerintah untuk menghentikan segala upaya memenangkan salah satu Paslon dan partai-partai tertentu.
10. Menuntut agar penyelenggara pemilu dan lembaga terkait (KPU, Bawaslu, DKPP, dan MK) bersikap profesional, tegas, dan tidak berpihak.
Demikian seruan sejumlah dosen dan akademisi ini dibuat sebagai wujud tanggung jawab moral kami kepada masyarakat, bangsa, dan negara kesatuan Republik Indonesia.
Jakarta, 9 Januari 2024
Atas nama Serikat Dosen dan Akademisi Indonesia
Posting Komentar