Pipiet Senja
Ingin kuwartakan kepada langit biru
Balada Si Takada Otake alias Si Nganu
Sejak timbul dari gorong-gorong itu
Telah semburat aura yang sarat dosa
Betapa tidak, Kawan!
Dia lahir dari rahim antah berantah
Penyebar petaka
Yang tak sungkan bantai
Santri dan Ulama
Dia menyeret selembar kepalsuan dalam genggaman
Mendadak bersipongang di singgasana kota
Gerombolan sipit pun gerak cepat
Menyuap cuan tak berseri
Menelikungnya dengan semesta janji8
Hari demi hari tiada henti umbar janji
Kerja kerja kerja
Bukan untuk rakyat kita
Semua buat oligarki
Hingga dibangun Ibukota baru
Menyisir tanah adat pribumi
Lihatlah, jelata menjerit kelaparan
Antrian mengular panjang
Di istana malah pesta pora seraya joget
Gemoy ria bersama para pengkhianat bangsa⁸di
Lihatlah, anak haram Konstitusi
Tak cukup di situ
Paman, menantu bahkan anak, cucu
Meniru lempar sembako dari mobil mewah
Ya Robbana!
Rakyat muak sudah
Diam makin ditindas
Bungkam pun kan mati jua
Mari, kita bergerak saudara sebangsa dan seperjuangan
Tak gentar lawan kezaliman
Hanya satu kata yang tersisa
: Makzulkan Si Nganu
Allahu Akbar!
Merdeka!
Depok, 20 Maret 2024
Posting Komentar