Seorang Fans HRS
Gusdur : "FPI ormas bajingan."
Ketika ada acara pengajian, ada yang bertanya, "Tadz (padahal gue bukan ustad), sampeyan NU? Tapi kok sampeyan bela FPI?
Habib menghina Gusdur mengatakan; Gusdur itu buta mata buta pula hatinya.
Bagi saya sebagai warga NU sangat menyakitkan,"
lanjutnya.
Saya tersenyum, tanya kembali.
"Pembantaian umat Muslim di Poso dan di Ambon di era siapa? Muslim di saat sholat ied dibakar bersama masjidnya terjadi di era siapa?”
Terus dia manggut-manggut,
"Di era Gusdur, Tadz," jawabnya risih.
"Siapa yang membela kehormatan umat Muslim di Poso, Ambon, saat umat Muslim dibantai, diperkosa? Perempuan hamil dibelah perutnya, dikeluarkan anaknya, terus mereka jadikan seperti main bola, payudaranya dipotong, terus ditendang kesana kemari?
Perempuan Muslim diarak telanjang terus diperkosa kafir, didukung oleh ormas Sengkuni.
Siapa yang bela kehormatan umat Islam di sana?" tanya saya dengan nada tinggi.
Dia termenung sebentar, terus dia menjawab, “Habib dan FPI, Tadz.”
"Yang presiden saat itu siapa?" tanya saya.
"Gusdur, Tadz," jawabnya.
"Yang bela umat Islam di sana siapa?" tanya saya kembali.
"Habib dan FPI, Tadz," jawabnya lagi.
"Nah, terus kenapa kita harus membenci FPI?" tanya saya.
"Tapi tapi Tadz, Habib FPI itu menghina Gusdur Tadz," katanya ngotot tidak puas.
"Saya tatap matanya. Saya bilang tak mungkin ada asap, kalau tak ada api.
Antara Gusdur dan FPI, siapa yang menghina duluan?"
"Gusdur Tadz. Gusdur mengatakan FPI itu ormas bajingan," jawabnya.
"Nah itu kamu tahu. Gusdur mengatakan itu secara live di tv, Habib pun balik membalas.
Bedanya Gusdur menghina FPI secara keseluruhan."
Sementara Habib hanya menghina pribadi Gusdur.
Bukan NU di mana Gusdur diam di atas kemungkaran dan pembantaian umat muslim di Poso dan Ambon. Padahal beliau berkuasa saat itu."
"Di saat FPI berhasil mengembalikan kehormatan Islam di sana, Gusdur saat itu malah bilang FPI organisasi bajingan.
Kira-kira siapa yang lebih sakit hati?"
"Iya Tadz, ana paham sekarang.
Saya bukan anti atau fans Habib Rizieq, tapi
baru tahu begini sejarahnya."
Inilah "Sisi Gelap" Habib Rizieq bin Husein Shihab yang banyak orang Indonesia tidak tahu.
Catatan Cinta HRS
Bib, tidak banyak orang tahu kalau orang tua ente, almarhum Habib Husein Shihab merupakan anggota Pandu Arab yang ikut berjuang mengusir penjajah Belanda di Indonesia.
Bib, tidak banyak orang tahu kalau orang tua ente pernah bekerja di Rode Kruis (kini Palang Merah Indonesia) dan membantu suplai makanan dan obat-obatan untuk pejuang kemerdekaan.
Bib, tidak banyak orang tahu kalau ayah ente pernah ditangkap. Kedua tangannya diikat dan diseret dengan kendaraan Jeep, dipenjara dan divonis hukuman mati oleh Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah, berhasil kabur dari penjara dan melompat ke Kali Malang meskipun bagian pantatnya tertembak.
Bib, kini ayahmu mewariskan darah juang untukmu berbakti kepada Indonesia dengan membawa misi agama dan kemanusiaan.
Bib, tidak banyak orang tahu kalau ente, pasukan putih dan aparat setempat telah banyak menutup tempat maksiat, perjudian, pelacuran dan narkoba.
Bib, tidak banyak orang tahu bahwa ente dan pasukan putih adalah evakuator mayat terbanyak, lebih 100 ribu jenazah, ketika terjadi Tsunami di Aceh, membangun kembali masjid dan musholah, dan menginap di kuburan selama berbulan-bulan lamanya.
Bib, tidak banyak orang tahu kalau ente dan pasukan putih menjadi garda terdepan dalam membantu korban bencana alam, banjir, longsor dan gempa bumi dengan dasar kemanusiaan.
Bib, tidak banyak orang tahu kalau ente bekerja sama dengan Kemensos RI secara nasional dalam Program Bedah Kampung.
Ribuan rumah miskin di puluhan kampung Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Purwakarta, Pasuruan, Palu, dan Gresik, berhasil dibedah tanpa memandang apa agama mereka.
Posting Komentar