Linda Djalil
Beberapa bulan lalu saya mengumpulkan teman2 penulis puisi, cerpen, novel dan drama di rumah. Suasana sangat cair sambil menikmati hidangan dan ngobrol macam-macam.
Akhirnya saya usul masing2 membacakan puisi karya masing-masing, atau bercerita pengalaman hidup yang penuh riang, bahkan derita yang tak terlupakan.
Tak disangka, para perempuan hebat teman saya memiliki tabungan cerita yg benar-benar dahsyat. Ternyata ada yang pedih sekali dan berbagai penghinaan diterima dalam menjalankan kehidupan.
Pipiet Senja, penulis yang sangat energik meski dilanda penyakit serius bertahun-tahun, sebelumnya sudah minta izin kepada saya untuk membawa temannya, seorang ibu dan anaknya yang sudah menjanda.
Maka sang ibu itu menjadi salah satu pencerita pengalaman anaknya di tengah kami yang semuanya perempuan. Kami sungguh tercengang, haru biru, gemas bercampur amarah tatkala dikisahkan kejadian yang menyeramkan soal KDRT yang dialami putrinya.
Bahkan anak putrinya yang masih balita juga diajarkan kekerasan oleh menantu lakinya untuk menghajar ibundanya. Bagai tak masuk di akal bukan?
Akhirnya kami mendorong Pipiet Senja untuk menuliskan pengalaman sang korban KDRT itu dalam bentuk novel atau kisah nyata.
Tanggal 30 Juli 2024 buku yang isinya mencengangkan ini akan diluncurkan di PDS HB Jassin di Taman Ismail Marzuki. Bila berminat datang, silakan. Kita sama-sama mendengarkan bedah buku ini nantinya.
Alhamdulillah sang korban sekarang sudah lebih nyaman setelah berpisah dengan sang suami, yang di tengah lingkungan kampusnya dikenal sebagai pria lembut dan penuh kesantunan.
Itulah...kadang suatu pengalaman hidup nyata bagai isi buku yang tidak sesuai dengan sampul depannya. Kemunafikan , kepalsuan begitu mudah menyebar ke berbagai lapisan sosial. Kitalah yang harus meningkatkan sensitifitas, agar dijauhi dari berbagai tindak tanduk kepalsuan apapun. Kita juga Insya Allah tidak sekalipun melakukan kekejaman yg sama.
(LD, 19 Juli 2024 )
Posting Komentar