Safwan Hadi
Sahabat,
di saat tubuhmu berbisik lelah karena sakit yang kau derita,
ketahuilah bahwa sakit ini bukan tanpa makna.
Penyakit adalah hadiah, ia adalah rahmat tersembunyi.
Sakit yang kau rasakan adalah pembawa pesan dari Sang Kekasih, dengarkanlah.
Sakit itu bak kabut di pagi hari yang akan lenyap
di bawah sinar mentari kasih sayang-Nya.
Seperti kepekatan malam yang segera berlalu saat
burung-burung bernyanyi menyambut fajar tiba.
Kadang Tuhan mengungkapkan cinta-Nya melalui sesuatu
yang tak kau sukai,agar kau belajar arti ketabahan dan penyerahan total kepada takdir-Nya.
Dalam kelemahan tubuh saat kau sakit, jiwamu menemukan kekuatan saat bersandar penuh kepada Dia, Sang Penyembuh Sejati.
Sahabat, bila Tuhan ingin mengangkat penyakitmu,
dibiarkan-Nya kau menangis.
Ratapan hati seorang hamba adalah kunci pembuka pintu
Kasih Sayang-Nya.
Saat air matamu berderai mengakui kelemahan dan ketidakberdayaanmu, rahmat-Nya tercurah dengan indah.
Di antara derai air mata dan kepasrahan total,
tangan-Nya siap memelukmu dengan hangat.
Biarkan rahmat-Nya yang lembut menyelimuti dirimu,
teguhkan jiwamu, hingga kau temukan kedamaian di tengah kegelisahan karena memikirkan penyakitmu.
Tuhan mencintaimu dengan cara-Nya sendiri.
Dia membersihkan jiwamu dari dosa yang mengotori.
Penyakit bukan hukuman, bukan pula bentuk murka-Nya, melainkan cara-Nya
menghapuskan dosa sang hamba.
Biarkan tubuhmu menanggung beban sementara.
Setiap rasa nyeri, setiap rasa lelah, setiap tarikan nafas yang berat, dan setiap tetes air mata menjadi penghapus segala kesalahan dan kealpaan agar kau dapat merasakan kehadiran dan kasih sayang-Nya.
Bersabarlah dalam tiap derita yang kau rasakan, karena
sakit ini adalah jalan menuju tempat suci diliputi cahaya-Nya.
Saat kau sembuh, kau akan terlahir kembali dengan jiwa
yang suci, kembali pada-Nya dengan hati yang ridha.
Lihatlah cinta yang tersembunyi di balik derita, dengarkanlah bisikan mesra dari Sang Pencipta.
Penyakit adalah panggilan suci untuk memurnikan cintamu kepada-Nya yang kerap terlupa akibat kerlap dunia yang fana.
Biarkan penyakitmu mengantarkanmu ke pangkuan Tuhan.
Dia akan memelukmu dan menciummu dan berbisik lembut bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkanmu.
Dia selalu bersamamu, Dia lebih dekat daripada urat nadimu.
Di relung hatimu yang terdalam kau sadar bahwa penyakit bukan pembawa derita dan nestapa tapi pembawa pesan cinta dari Sang Maha Cinta agar kau selalu mengingat dan menyebut
nama-Nya.
Puisi untuk sahabat-sahabat yang sedang sakit.
Semoga Allah segera mengangkat penyakit sabahat semua,
Aamiin.
Bandung 4 November 2024
Note Pipiet Senja:
Subhanallah
Masya Allah
Puisi nan indah dan sarat dengan hikmah.
Luar biasa.
Tidak akan ada yg mengira bahwa penulisnya seorang Profesor, akademisi yg tiap saat berderu dg ilmu eksak.
Terima kasih Prof, sungguh menyemangati hari yang lara.
Posting Komentar