Pipiet Senja
Ingin kuwartakan kepada langit biru
Tentang Si Takada Otake alias Si Nganu
Sejak timbul tenggelam dari gorong-gorong
Telah semburat aura hitam legam
Betapa tidak, Kawan!
Dia lahir dari rahim antah berantah
Penyebar petaka
Tak sungkan bantai
Santri dan Ulama
Jebloskan mereka yang menyuarakan ketakadilan
Bahkan seorang lansia perkasa
Dengan secarik ijazah tak jelas
Menjadi boneka oligarki
Bersipongang di singgasana
Gerombolan sipit pun gerak cepat
Menyuap para penghisap darah jelata dengan cuan tak berseri
Menelikungnya dengan semesta janji
Hari demi hari tiada henti umbar janji
Kerja, kerja, dan kerja
Bukan untuk rakyat kita
Semua buat pasukan sipit
Hingga dibangun istana baru
Menyisir tanah adat pribumi
Mengkavling laut demi duniawi
Lihatlah, jelata menjerit kelaparan
Antrian mengular panjang
Demi gas melon
Di istana malah pesta pora seraya joget
Oke gas, oke gas!
Gemoy ria bersama para pengkhianat bangsa
Mereka tak pernah puas
Serakah, semakin serakah, dan serakah
Lihatlah, anak haram konstitusi
Tak cukup di situ
Paman, menantu bahkan anak, cucu
Meniru lempar sembako dari mobil mewah
Ya Robbana!
Rakyat muak sudah
Diam makin ditindas
Bungkam pun kan mati jua
Mari, kita bergerak saudara sebangsa dan seperjuangan
Tak gentar lawan kezaliman
Hanya dua tuntutan rakyat yang tersisa
:Penjarakan Raja Koruptor dan antek-anteknya
Gantung mereka di pengadilan rakyat!
Allahu Akbar!
Merdeka!
Depok, Maret 2025
Posting Komentar