Kado Dari Langit

 









Pipiet Senja 

Akan ada suatu masa dalam
Hidup setiap hamba merasakan:
Satu persoalan yang seakan-akan
Beban berat yang dipikul sampai

Merasa kesulitan dari ujung kepala.
Sampai ujung kaki, siapapun itu.
Kalau ada yang sedang merasakan itu: Yakinlah kata Allah pada saat itu sbɓ:
Sesungguhnya Allah sedang mengangkat Derajatnya dan meningkatkan kualitas Hidupnya untuk mencapai sesuatu yang Istimewa, belum pernah diraih.

> Channel Ust Adi Hidayat_lc

Manini sudah pernah mengalami sikon macam itu. Lagi hamil 7 bulan, cari darah dituntun anak sulung 9 tahun. Dana yang aku pegang paspasan, si sulung menahan lapar....

Rasanya aku kepingin terjun saja dari jembatan penyeberangan Salemba.

Ingat bayi dalam kandungan, lihat si sulung memungut mangga entah di mana. Dia menunggu persetujuanku, apa boleh gerogoti mangga di tangannya.

Astaghfirullah hal adhiiiim.... Kulangitkan doa di dalam hati.

Ya Robb, entah di mana itu sosok bergelar kepala keluarga berada.

Mendadak teringat ada cerpen yang belum dibayar honornya di Majalah Amanah. Tanpa pikir panjang aku menuju kantor redaksi tak jauh dari PMI Pusat.

Alhamdulillah, sahabatku Editor sudah menyiapkan amplop tebal.

"SyukurlahTeteh ke sini, tadinya mau diwesselkan honor novelet ini."

Ketika kubuka jumlahnya 150 ribu, ini tahun 1989. Sangat besar bagi penulis freelance.

"Ini namanya kado dari Langit, ya Mama," komentar sulungku.

Tanpa terasa merembes air mataku saat kami berpelukan, lanjut bergandengan menuju warung Padang.

Repos, saat antri darah di PMI RSUI.

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama